🧮 Simulasi Pajak RS – PPh21, Bonus, Amprahan & Marketing
PHP • Bootstrap 5
Tips Optimasi (Legal)
Alihkan tunjangan uang menjadi
natura
(makan kantin, shuttle, asuransi) agar non-PPh21.
Gunakan
reimbursement
untuk biaya operasional pegawai yang dibuktikan (non-PPh21).
Cicil bonus
(spread) ke beberapa bulan untuk menahan lonjakan tarif progresif.
Pastikan data
PTKP
(kawin & tanggungan) mutakhir agar pajak lebih rendah.
Catat
amprahan
&
marketing
sebagai biaya deductible untuk menekan PPh Badan.
Data Pegawai & Komponen Penghasilan
Gaji Pokok / bln
Tunjangan Kena Pajak (total) / bln
Contoh: fungsional + jabatan + pelayanan + kehadiran
Bonus Bulanan (jika ada)
Bonus Tahunan (total)
Cicil Bonus ke (bulan)
Menyebar bonus untuk tekan tarif progresif
Fasilitas Natura / bln
Makan kantin, shuttle, asuransi dibayar RS (non-PPh21)
Reimbursement Operasional / bln
Pulsa kerja, ATK, transport dinas (non-PPh21, wajib bukti)
Iuran Pegawai (BPJS/JHT/Pensiun) / bln
Status Kawin
Tidak Kawin
Kawin
Tanggungan (0-3)
Komponen Biaya RS (Dampak PPh Badan)
Amprahan Operasional / bln
Biaya Marketing / bln
Tarif PPh Badan (%)
Hitung Simulasi
Reset
Hasil – PPh21 Pegawai
Bruto Kena Pajak (bln)
Rp 10.591.667
Pengurang (iuran pegawai)
- Rp 208.800
Neto Kena Pajak (bln)
Rp 10.382.867
PTKP (thn)
Rp 63.000.000
PKP (thn)
Rp 61.594.400
PPh21 (thn)
Rp 3.239.160
PPh21 (bln) dipotong
Rp 269.930
Take Home Pay (bln)
Rp 10.112.937
Catatan: Natura & reimbursement tidak ditampilkan di THP karena bukan uang tunai.
Dampak ke PPh Badan
Biaya Deductible (bln)
Rp 2.500.000
Estimasi Hemat PPh Badan (bln)
Rp 550.000
Ini estimasi. Sesuaikan dengan posisi laba fiskal RS saat tutup buku.